Minggu, 16 Oktober 2011

Perempuan dan Pendidikan


Perempuan dan Pendidikan

Allah Yang Mahakuasa berfirman, “Hai manusia, patuhlah kamu kepada Tuhanmu, yang telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki (Adam) dan darinya Dia diptakan istri-istrinya (Hawa), dan dari mereka Dia ciptakan laki-laki dan perempuan.” (An-Nisa: 1).

Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad saw, manusia terbaik yang juga menyatakan kemuliaan perempuan melalui sabdanya, “Perempuan adalah pasangan laki-laki.”. Nabi Muhammad saw menghargai mereka dan menempatkan posisi mereka di dalam masyarakat, sehingga menghancurkan benteng kejahilan dari fanatisme kesukuan dan tradisi zaman pra-Islam.
Ini hanya persoalan waktu dan perempuan Muslim telah menjadi fokus dari berbagai gerakan intelektual controversial yang tujuannya adalah untuk membuat mereka ragu terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mereka pegang dan mempertanyakan hak-hak serta kewajiban mereka. Karena diberi informasi yang salah dan membingungkan, banyak perempuan Muslim tidak mampu membedakan antara kebenaran dan kepalsuan dan antara yang hina dan yang mulia. Akibatnya mereka menyimpang dari jalan Tuhan yang lurus.
Perempuan dalam Peradaban Kuno
Kondisi perempuan Cina pada masa itu dianggap hina. Dihilangkan pendidikannya, dicabut semua hak dan kebebasannya, tetap mematuhi kaum laki-laki dan mengabdi kepada keluarganya. Dia hanya memiliki apa yang diberikan laki-laki dan mengerjakan apa yang disuruhnya. Dia tetap membisu, dilecehkan dan putus asa.
Kondisi perempuan India, Perempuan India menganggap suaminya sebagai Tuhan. Perempuan India tidak memiliki hak dan pengelolaan keuangan dan masyarakat, serta didzalimi dan dihinakan selama hidupnya.
Kondisi perempuan Babilonia justru diizinkan berhubungan seks pra-nikah tetapi sangat keras dalam hal menjaga kesetiaan istri terhadap suaminya.
Kondisi Perempuan dalam agama Yahudi sangat hina, kaum Yahudi lebih menyukai anak laki-laki dan menganggap perempuan memang kotor, mereka menaggap kaum perempuan sebagai sumber dosa dan cabul serta busuk. Tidak jauh berbeda dengan agama Kristen, agama Kristen memberikan sedikit perhatian terhadap isu-isu tentang perempuan. Agama Kristen menganggap perempuan sebagai sumber kejahatan. “Mereka percaya bahwa setiap perempuan bersalah melakukan dosa asal dan dia bertanggungjawab atas pengusiran Adam dari surga. Kisah Adam dan Hawa adalah penyebab utama penindasan perempuan dalam agama Kristen.
Begitulah sekilas tentang kondisi kaum perempuan dalam agama Yahudi dan Kristen, sebagai akibat dari berbadai penyimpangan nyata dari kebenaran. Kedua dogma tersebut menempatkan perempuan dalam posisi yang rendah dan hina, dengan mengistimewakan kaum laki-laki dengan segala hormat. Seorang perempuan tidak memiliki syarat keagamaan yang diperlukan ataupun hak-hak sipil, namun ia memiliki banyak kewajiban dan diharuskan tunduk pada otoritas mutlak kaum laki-laki.
Islam hadir dengan memberikan hak-hak penuh kaum perempuan yang dinyatakan dan ditetapkan melalui ayat-ayat Al-Qur’an yang jelas dan terperinci. Islam melarang pembunuhan bayi perempuan, memberikan garis-garis pedoman perawatannya untuk melindungi hidup mereka sepanjang hidupnya dan memberikan mereka cinta dan kasih sayang.
Hak untuk Mencari Ilmu Pengetahuan
Pendidikan mencakup setiap perubahan pada kecenderungan, watak, dan akhlak kita yang secara tidak langsung dilengkapi oleh factor-faktor lain; seperti norma-norma syariat, atau norma-norma sipil, system pemerintahan, pola-pola kehidupan, tradisi-tradisi masyarakat, dan berbagai macam lingkungan.
Di dalam Islam, ilmu pengetahuan keagamaan itu wajib hukumnya untuk setiap Muslim laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu ilmu pengetahuan, secara umum sangat dijunjung tinggi dan dihormati dalam Islam. Maka tidak heran kalau para ulama diberi penghargaan yang tinggi dan dipuji-puji di dalam banyak ayat Al-Qur’an. Penghormatan yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan dan terhadap mereka yang memilikinya nampak jelas dalam ayat berikut ini. Allah swt berfirman:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Allah swt juga mengatakan tentang keunggulan para ulama dan superioritas mereka atas manusia pada umumnya. Allah swt berfirman:
“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yan berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar: 9)
Allah bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia. Dan begitu pula para malaikat dan orang-orang yang berilmu. Dialah yang menegakkan keadilan, Tuhan yang Esa, yang Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali Imran: 18)
Ayat-ayat pertama yang diwahyukan kepada Rasul saw juga menekankan pentingnya ilmu pengetahuan:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan merantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq: 1-5)
Kata pertama yang diwahyukan dan diucapkan oleh malaikat Jibril adalah ‘bacalah’. Membaca adalah kunci menuju ilmu pengetahuan dank arena tulisan melengkapi bacaan, maka Allah swt menyoroti perbuatan ini dengan mengatakan, “Mengajar dengan kalam.”
Kalam (pena) dari dulu hingga sekarang tetap merupakan alat yang paling berguna dan digunakan untuk menyampaikan dan memelihara ilmu pengetahuan, dan telah meninggalkan dampaknya pada umat manusia selama berabad-abad. Dengan membaca dan menulis, seseorang manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan ini diajarkan oleh Tuhannya karena Dia-lah yang telah memberkahi kita dengan beebrapa kemampuan intelektual dan pancaindera yang membuat kita dapat menerima, mempelajari dan memahami informasi.
Para ulama telah sepakat bahwa semua firman yang diturunkan Allah berlaku baik laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu baik laki-laki maupun perempuan memiliki kewajiban yang sama. Yakni wajib shalat, puasa, membayar zakat, menunaikan ibadah haji dan memperbaiki imannya, menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat jahat, dan berlomba-lomba untuk mengerjakan amal saleh.
Suatu kenyataan yang tidak bias dipungkiri bahwa Islam meliputi ibadah, akhlak, politik, sosiologi, ekonomi dan hokum yang mengurusi berbagai persoalan kehidupan sehari-hari. Semua pengetahuan itu tidak dapat diperoleh secara otomatis, melainkan melalui proses pengkajian, belajar dan mengajar. Islam sesungguhnya agama yang luas, beragam, komperhenship dan terinci. Selain itu kaum perempuan mewakili separuh masyarakat. Konsekuensinya, mereka bersama-sama dengan kaum laki-laki memikul beban untuk membangun masyarakat ini.
Pendidikan perempuan sangat vital bagi masyarakat kita karena perempuan adalah orang yang melahirkan laki-laki dan perempuan masa datang. Perempuan adalah sekolah dasar bagi anak-anak kita. Darinya mereka belajar tentang fondasi kemanusiaan dan basisnpendidikan moral. Dialah orang yang melahirkan anggota masyarakat yang baik maupun yang buruk.
Ibrahim Hafiz menyatakan
“Bagi dia yang dapat mengajari anak-anak gadis kita,
Aku berkata: kebodohan mereka, di Timur adalah sebab kegagalan kita.
Seorang ibu adalah taman kanak-kanak bagi anak-anaknya, andaikan dipersiapkan dengan baik, maka sebuah bangsa dari keturunan yang baik akan kita miliki. Seorang ibu adalah taman. Andai diairi, maka ia akan tumbuh memutih. Aku tidak mengatakan, biarkan kaum perempuan, tak berkerudung, berkeliaran di tengah kaum laki-laki. Ajari anak-anak gadis kita kesalehan; dalam segala keadaan, itulah kebajikan yang kokoh.




Penyair terkenal al-Rasafi juga berkata:
Moral adalah benih, untuk disemai dan disirami dengan tangan-tangan yang mulia. Moral disaring dengan baik di pangkuan seorang ibu.
Pangkuan seorang ibu adalah sekolah
Mendidik anak laki-laki dan perempuan

Keunggulan Pengetahuan bagi Perempuan
  1. Perempuan yang memiliki pengetahuan yang banyak akan menjadi sumber ilmu utama bagi anak usia dini
  2. Perempuan yang memiliki pengetahuan yang banyak akan memberikan sumbangan pemikiran yang lebih sensitif dan lebih peka
  3. Perempuan yang memiliki pengetahuan yang banyak tidak akan mudah diperlakukan tidak senonoh oleh keadaan dan orang lain
  4. Perempuan yang memiliki pengetahuan yang banyak akan menjadi idaman bagi suaminya sebagai partner hidup
  5. Perempuan yang memiliki pengetahuan yang banyak akan membanggakan orangtua, dll.


Daftar Pustaka

Al-Qarni, Aidh Bin Abdullah. 2005. Tips Menjadi Wanita Paling Bahagia di Dunia. Jakarta: Magfirah Pustaka.
Az-Zindani, Abdul Madjid. 2003. Hak-hak Politik Wanita Dalam Islam. Jakarta: Al-I’tishom Cahaya Umat.
Nasif, Fatimah Umar. 2001. Menggugat Sejarah Perempuan, Mewujudkan Idealisme Gender sesuai Tuntutan Islam. Jakarta: Cendekia.



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar